December 27, 2012

Bukan Readers, tapi Sahabat ~

Gue bukan berharap ada siapa yang membaca blog ini.
Gue cuma pengen blog ini abadi jadi sahabat gue :')
Tanah mungkin berpijak dengan tenang dan pasti di atas tanah bumi pertiwi. 
Tetapi hati & jiwa? 
Masih melayang, seperti mengikuti arah dirinya, tetapi terhambat di sebuah gerbang besar.
Dimana di dalamnya terdapat ribuan istana, dan disanalah tempatnya berada.

- Ketikan (seorang) Pemimpi -

Gagal (?)

Kadang ada saat dimana lo gak bakal bisa tetap pada penderian lo untuk menjauh dan melupakan masa lalu.
Dan saat itu adalah ,
saat dimana lo berhasil menatap matanya kembali ...

- Ketikan (seorang) Pemimpi -

Ngakak buat Fiyyah!

HAHAHAHA Muka polosnya Alfiyyah Fadhilah AM !!!! XD

Fiyyah : Ih! Ada orang re-tweet ki twitku!
Saya : Twit apa? Siapa?
Fiyyah : Ine! Nda tau siapa ini, na re-tweet ki twitku yang ini, perasaan toh nda pernahka ngetwit begini *muka polos kodong*
Saya : Mana??? *melirik ke leptop*
Fiyyah : Deh, sembarangna na re-tweet ini orang e. Nda pernahka nge-tweet begini! *ngotot, tapi polos skali mukanya*
Saya : *ketawa-ketawa ngakak guling-guling di kasur*
Fiyyah : *baca twitnya yang di re-tweet* 'Gue cewek gagal move on, gimana nih' *pake nada sedih, muka polos*
Saya : *tambah ngakak ketawanya, tambah sakit perut* *pukul fiyyah* kau itu polos sekaliko!!
FIyyah : *muka cemberut tapi polos sekali*

Lama baru nyadar tuh bocah!

Saya : *masih ngakak, gak berhenti-berhenti*
Fiyyah : Deeeeeeeh *pukul pahaku* Astaagaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahh!!!
Saya : *ketawa keras terbahak-bahak*
Fiyyah : *brb reply ke orang yang re-tweet twit nya yang  saya bajak*
Saya : kau kah polos sekaliko, kayak orang nda pernah di bajak, baru masih salahkan diri sendiri *masih ketawa stengah-stengah*
Fiyyah : *masih polong tong mukanya*

Baru kali ini ada gitu ya orang di bajak, udah di re-tweet gitu, ekspresinya masih aja flat. Kayak dosa sendiri padahal aslinya dosa orang. Hahahahahah. Ribuan ngakak buat ni bocah! XD

December 26, 2012

asdfgh

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
0987654321
zyxwvutsrqponmlkjihgfedcba

Gak tau deh apa lagi buat di ceritain. Gue khilangan mood ngeliat semuanya. Gue pengen bobo aja, tapi gak pengen malem ini berlalu dulu. Dan lagi gue masih pengen ngetik di blog. Cuma bingung aja mau bilang apa. Mood gue udah hilang sih~

*pukpuk My Self

(NO RESPON)
berasa ngenes banget yaalloh :'') Entah jalan hidup gue untuk sukses emang harus kayak gini, apa gue yang terlalu mendramatisir suasana :'')
Apapun itu, tapi semua, dimanapun gue, sama aja. Udah gak kayak dulu yang berasa ada tempat dimana gue merasakan hal yang berbeda dan perbedaan itu menyenangkan :'')
Tapi, trimakasih Tuhan, Engkau pernah memperkenalkanku pada kebahagiaan. Engkau pernah mempertemukanku pada orang yang menurutku sempurna untukku. Engkau pernah mengizinkanku merasakan berada di tempat yang paling indah di sisi mereka. dan Engkau pernah memberikanku waktu untuk tersenyum sepanjang hari :'')
Jika hari ini semua itu hilang, maka tetaplah Kau kuatkan aku untuk berdiri. Sebab hidupku masih terlalu panjang untuk jatuh hari ini ...

Mikir Dulu Sih ~

Gue bingung dengan kehidupan Indonesia. Masyarakat ngeluhin pemerintah nggak segera menganggulangi permasalahan banjir, tapi emang pada gak sadar gitu? Gak sepenuhnya semuanya kesalahan pemerintah yang terlalu lambat memberikan resolusi untuk mereka, di sisi lain ini juga ulah kita sendiri, rakyatnya. Banjir terjadi sebagian besar akibat sampah manusia. Don't you understand? Manusia yang menyebabkan sampah. Otomatis, masyarakatlah yang mengakibatkan kebanjiran. Lalu mengapa mengeluhnya pada pemerintah? Kenapa gitu nggak ngeluh ke diri sendiri dulu karena kesalahannya? haha banget.
Pemerintah mungkin ya memang salah karena keterlambatannya memberikan jawaban atas penanggulangan kebanjiran. Terlebih di kota metropolitan. Tapi ya masyarakat harus sadar ulang dan tingkah juga. Nggak selamanya pemerintah mau salah, gak selamanya juga masyarakatharus  selalu menuntut tanpa memikirkan apa yang mereka lakukan.

December 25, 2012

Mandiri? Belum Selesai ...

Dituntut untuk hidup mandiri belum cukup hanya sekedar melanjutkan study di Jogjakarta, ngekos, seorang diri, dengan status jelas masih "Putih Abu-Abu". Yaah, tuntutan untuk hidup mandiri belum selesai. Masih ada jutaan tuntutan di depan sana. Salahsatunya adalah, menikmati seminggu liburan berkeliling Jawa dengan duit dari dompet sendiri, mengurus barang-barang sendiri, mengurus tempat tinggal sendiri, dan semua serba sendiri. Haha, this is the name of freedom.
Bener iya freedom, tapi freedom nya kebangetan -_- Beberapa hari lalu gue sempat mengalami kendala, dimana gue sudah memiliki tiket travel namun belum mendapatkan kepastian untuk tinggal di Bandung bersama siapa. Bener-bener ya buat gue galau. 2 temen dan seorang keluarga yang gue tanyain belum memberikan kepastian yang jelas, padahal hari H tinggal 2 hari. Then finally, pas gue ngecek atm sebuah rejeki dari Tuhan melimpah padaku. Entah datang dari lapisan langit keberapa atau dari wujud manusia seperti apa, tabungan gue nambah :D haha
Akhirnya, karenahari yang sudah semakin dekat dan belum ada kepastian, gue langsung dengan spontan nge-booking satu kamar penginapan untuk 1 malam. Kenapa hanya 1 malam? Karena gue ke Bandung hanya dengan tujuan motret setelah itu langsung kembali ke Malang. Dan keberangkatan gue kesana tanpa memberitahu siapapun. Baik keluarga atau temen-temen gue. Haha
Ya, akibat tindakan norak abis yang niat banget "Tour The Java", seseorang memberikanku julukan sebagai "Manusia Tanpa Akal Sehat". Bukan bener-bener gila, artinya gue terlalu nekat dengan umur segini udah nge-trip kemana-kemana, sendirian. Cewek katanya -_- Yaelah, jaman skarang emang masih ada yang mandang cewek atau cowok? Perasaan semua udah di sama-samain aja-_- haha

Trip!

Ini saatnya gue ucapkan "Gutten Morgan" untuk Djuanda Airport, Surabaya. You know why?? Akhirnya gue menginjakkan kaki di bandara ini lagi setelah setahun lebih gak pernah bertandang ke sini. Dan akhirnya lagi, gue berhasil ngebujuk bokap untuk mulangin gue di liburan year end ini. Yah, walaupun di pulangin dengan syarat pendanaan tiket harus dari dompet sendiri, never mind lah! Toh tujuan bokap biar gue mandiri aja. Hehe
Pukul 06.00 WIB gue bakal boarding melalui maskapai penerbangan Sriwijaya Air dan siap flight menuju Kota Daeng. Makassar! Next, belom tau gue bakal stuck disana ataukah bakal nerusin perjalanan menemui keluarga nyokap. Rencana sekarang sih, gue harus ke Makassar dulu dan menjenguk kakak bokap yang sedang sakit keras disana. Hitung-hitung sebagai anak sulung & perwakilan keluarga bokap lah soalnya bokap gak bisa pergi langsung. Beliau baru mendapat tamu dari Brazil. Sibuk dengan kerjaannya.
Anyway, thank you for my adult sister, Syartia, buat waktunya nemenin gue jalan-jalan di kota Malang. Thanks buat mas travel udah nganterin gue ke Djuanda dengan kecepatan mobil yang gila abis =))
Goodbye Malang, Surabaya, see you in another season. I wish in the best season right ;)

December 24, 2012

Thanks For You, Out There~

Makasih :'') 
Gue lagi nangis, tadi. Pas lagi komunikasi nangisnya udahan. Sekarang nangis lagi :'') hehe
Kamu gaperlu liat, gaperlu tau :'') hehe
Gue kan kuat! 

- Manusia (sok) Kuat ( Ketikan Pemimpi ) -

So, What Else?

Malam X-Mas ...
Gue di Malang, baru pulang nonton film Habibie & Ainun, lanjut packing-packing buat trip selanjutnya jam 02.00 WIB pagi ke Surabaya dan akan flight jam 06.00 WIB pagi ke Makassar, sekarang tinggal menatap layar blog sambil bergantian memperhatikan hujan. Sementara itu, otak sibuk memikirkan apalagi yang harus di ceritakan pada blog gue ini ._.
Kisah hidup seperti sudah berakhir. Seperti tak ada lagi yang bisa Jemari gue utarakan ....

Tears?? Why Must??

Seseorang pernah bertanya padaku : 
"Mengapa engkau terlihat begitu pelit membagikan airmatamu? Tidak sedihkah kau dengan keadaan ini?"
Aku tak pernah berusaha menjelaskannya, lebih sering aku menyautinya dengan : 
"Airmata tak akan mengembalikan keadaan seperti apa yang kita inginkan" 
Jawaban itu selalu aku sertai dengan senyum wajah yang seakan-akan tenang-tenang saja.
But inside, mereka tak mengerti. 
Gejolak amarah memaksaku untuk mengekspresikan tangisan. 
Untuk melegakan. 
Untuk melepas jutaan luka. 
Tetapi ragaku? 
Seperti menolaknya dengan keras. 
Belakangan aku menyadari. 
Mungkin ini karena sebuah janji....Untuk tidak lagi menangis di hadapan mereka, 
karena seorang bijak yang kini telah kembali bersama-NYA pernah memberitahukanku, bahwa : 
"Jangan menangis dihadapan mereka, karena kamulah seseorang yang harus menguatkan mereka. Jika kamu menangis dan mereka pun menangis, maka siapa yang akan menguatkan mereka? Kamu yang terkuat, selamanya."
Kalimat beliau yang mengokohkan ragaku. 
Dan pada beliau pula........Aku berjanji~

- Ketikan (seorang) Pemimpi -

Comfortable ~

Kamu tau? Saat kamu menemukan seseorang yang nyaman, maka hal yang paling kamu inginkan adalah semakin dekat dengannya & enggan untuk menemui perpisahan. 
Bahkan, kamu takkan pernah menginginkan hubungan yang lebih dari persahabatan atau "persaudaraan" jika pada akhirnya kau harus kehilangannya atau 
menyakitinya atau mungkin disakiti dia. 
Itulah yang terjadi padaku saat ini. 
Entah itu sebuah prinsip 
atau 
memang itulah yang aku inginkan sejak mengenal orang yang memberikanku sebuah kenyamanan.

- Ketikan (seorang) Pemimpi -

December 23, 2012

Everything Isn't (just) Alright ~

Keadaan menuntut gue memilih untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain. Dengan naluri manusiawi, jelas gue memilih menyakiti diri sendiri. Tetapi, terkadang keadaan itu justru seakan ngelarang gue buat nyakitin diri gue sendiri. Maksudnya gimana ya? Keadaan itu seakan ngebisikin gue kalo gue nyakitin diri gue justru ngebuat keadaan semakin rumit.
Ah! Entahlah, gue sendiri bingung gimana maksud Tuhan dengan kehidupan gue. Takdir-takdir seperti apa yang IA berikanpun gue gak bisa memahaminya dengan baik. Entah itu karena gue yang bodoh, atau emang karena rencana Tuhan untuk gue membingungkan.
Tapi yang jelas, pemberian Tuhan terhadap keadaan yang seperti itu adalah pemberian yang paling buat gue semakin terombang-ambing untuk melanjutkan perjalanan hidupku ~

Urban Fingers?? Who's???

Ada yang sms gue! Dia ngasih namanya ke gue sih 'Urban Fingers'. Lucu, namanya ngembarin gue, beda 'urban'nya aja :D
Isi smsnya gini :

Urban Fingers : Kamu yang punya blog Ketikan Jemari itu kan?
Jemari Lincah (gue) : Iya, sorry ini siapa ya?
Urban Fingers : Sebut aku Urban Fingers. Aku tertarik dengan blogmu. Yah, bingung sih dengan tata bahasanya, tapi bagus kok. Bener-bener nyeritain sesuatu yang kalo di baca itu semua ya tentang kamu banget.
Jemari Lincah : Hehe, makasih. Itu semua aku tulis berdasarkan kedaan aja. Anyway, kamu tau nomerku darimana? 
Urban Fingers : Nice! Seorang bocah ngasih ke aku. Trus, knapa kamu sebut dirimu dengan Jemari Lincah? Seberapa lincah sih jemarimu?
Jemari Lincah : Bocah? Siapa? Dulu, temen-temen SMP pernah menyalutiku karena kecepatanku mengetik tanpa melihat kearah keyboard leptop. Akhirnya, Jemari Lincah ku jadikan sebagai tittle ku di blog ini.
Urban Fingers : Wow...Alasan yang hebat. Jadi pengen liat seberapa kamu lincah dalam mengetik tanpa memandang keyboard nya :D
Jemari Lincah : Em, yah   *mulai malas meladeni*
Urban Fingers : Gak usah takut, aku orang baik-baik kok :) Kamu gak akan aku lacak kemudian ku culik, hehe.
Jemari Lincah : Yah, I trust u
Urban Fingers : Aku nungguin ceritamu berikutnya ;) Maaf kalo aku ganggu ya.
 *dan bla bla bla*

Gila ya, siapa sih? haha. Sebenernya seneng juga di puji kayak gitu. Tapi gue dari dulu rada gimana gitu sama orang yang nge-stalk gue, entah di social networking gue atau di blog gue, trus tiba-tiba hubungin gue ke nomer hape (yang sifatnya privasi banget) pake nama samaran tanpa mau menyebutkan identitasnya, trus nanya-nanya soal hidup gue. Udah kayak wartawan gitu.

( sorry buat lo, Urban Fingers, gue jadiin posting blog gue )

Mood Booster? Human? I Think, No..

Moodbooster?
Bicara soal yang satu ini, mood booster gue cuma ada satu, Indra. Entah itu dari dulu samapi sekarang, atau hanya saat dulu aja. Haha, emang gue cewek gagal move on dari cowok yang entah gunain doa apa. Slebihnya? Gue rasa belum menemukan mood booster selain dia. Gak tau gue yang bego terpaku sama satu orang, apa emang hati gue aja yang belum bisa menerima orang lain.
Rasa-rasanya, tiap gue bad mood, kehilangan mood yang entah lari kemana, yang bisa nyembuhin ya sms-sms atau telfon dari dia (dulu), dan sekarangpun saat gue mengalami drop mood yang paling kecil sampai ke maksimal, mood gue gak bakal bisa up gitu aja sekalipun di hibur & di ajak jalan kemanapun. Biasanya di ajak jalan justru buat mood gue semakin drop. Satu-satunya jalan setelah Indra adalah main hape, dengerin musik, baca-baca blog sendiri atau blog orang, twitteran, atau yang paling terakhir adalah TIDUR. 
Haha, gila kedengarannya. Seorang manusia biasa pada saat mengalami drop mood tingkat berapapun gak bisa pulih kalo di hibur temen/orang laen selain seorang yang merupakan (hampir) masa lalunya. Tapi ya mau gimana lagi, itulah kenyataannya~

Manusia Tanpa Kreatifitas & Kepercayaan Dirinya

seseorang ngebobol akun facebook gue, bukan di hacked sih, cuma dia gunain buat masuk ke jejaring Chatting :S aarrrgggh!! I don't like it so much! Kenapa harus chat? Ketemu yang pasti-pasti aja banyak -_- dan kenapa harus akun gue? Pake foto gue, pake 'tittle' gue? I don't need that~

December 22, 2012

Kuliah. Sasing/Komunikasi. Paris...

Mimpi?
Bicara soal mimpi, gue adalah pemimpi besar. Pernah menggantungkan mimpi-mimpi gue yang menggunung setinggi bintang. Pernah memiliki mimpi besar yang sangat amat impossible. Itu dulu. Sampai akhirnya gue mengerti seperti apa cara kerja mimpi, seperti apa cara meraihnya, dan apa hal wajar untuk di impikan. Mimpi-mimpi gue yang impossible itu mulai runtuh satu persatu. Seiring perkembangan pola pikir, gue mulai menyeleksi mimpi-mimpi mana yang bakal gue prioritaskan.
Finally, gue nemuin sebuah mimpi yang sekarang gue tempatkan di podium teratas. Kuliah, Jurusan Sastra Inggri / Komunikasi, Paris-France. Yeah, 3 tahun lagi gue meimpikan kedua kaki gue menapaki tanah Paris. Menjadi salah satu mahasiswi dalam Universitas terbaik. Di gedung besar dengan judul Fakultas Sastra Inggris atau Fakultas Komunikasi. Dia yang teratas. Paris.

Cerita Pilu untuk 5 cm ...

5 cm ...
sebuah cerita, "Di atas awan puncak tertinggi Jawa, 5 sahabat, 2 cinta, sebuah mimpi, mengubah segalanya."
Simple nya begitulah sinopsis pendek cerita 5 cm. Pertama kali mengenal ceritanya melalui sebuah novel dengan judul yang sama, ber-cover hitam, karya Mas Donny Dhirgantoro. Awal membcanya sedikit jenuh, gak ngerti dengan jalan ceritanya. Tapi karna keadaan saat itu gue terisolasi di sebuah Pondok Pesantren yang gak memungkinkan gue buat keluar seenak dengkul gue dan menjelajahi gramedia untuk menambah koleksi novel. Dan berhubung semua novel udah gue baca yang tersisa adalah novel cover hitam itu, mau gak mau, sebosen apapun bakal gue baca lah. Bosen banget gitu sehari tanpa novel.
and you know what?? gak sia-sia gue ngelawan rasa bosen di awal itu. Memasuki pertengahan novel gue mulai seneng dan penasaran. Gue mulai pengen terus ngebalik setiap halamannya. Dan gak jarang gue terkesima, sampe lebay gak dengerin panggilan-panggilan temen gue. Sampe-sampe ya, buku itu gue bawa masuk ke kelas. Haha banget.
But readers, setelah novel itu selesia gue baca dan gue menganggap itulah novel persahabatan yang awesome, kejadian buruk menimpa gue. Ya, bawa novel masuk secara ilegal adalah pelanggaran di Ponpes gue. Gak boleh bawa novel emang. Gue melanggar. Novel-novel gue kesita Ustadzah. Gue di panggil ke samping bangunan sekolah, dan tau apa yang gerombolan ustadzah itu lakukan? Ngebakar tumpukan novel-novel gue di depan mata gue sendiri. Yang gue sesalkan cuma satu, kenapa yang menjadi contoh pertama pembakaran adalah si cover hitam (5 cm) ?? kenapa bukan yang lainnya?? Saat gue mengagumi novel itu, justru gue kehalingannya dengan cara yang kejamnya maksimal.
Lebay sih emang, tapi gimana lagi? Pondok Pesantren tanpa hape dan leptop menurut gue sangat menjenuhkan. Dan satu-satunya penghibur gue adalah novel-novel itu. Terlebih novel 5 cm karya mas Donny Dhirgantoro. Gue mengerti persahabatan lewat novel itu. haaah, bad lah pokoknya!
Finally, setahun kemudian gue keluar dari ponpes, segera ke gramedia. Gue cari lagi novel cover hitam itu, dan ......... NIHIL !!! Tahun itu masih memproduksi, tetapi tepat saat gue nyari, novelnya gak ada di gramedia. Sakit banget rasanya. Sudahlah, gue memutuskan pasrah.

Bertahun-tahun, sampai akhirnya seorang temen SMA ngeliatin gue trailer film 5 cm. Dan lo tau?? Gue lomcat-loncat gak karuan, gue teriak-teriak saking senengnya cerita favorite gue di filmkan. yeah, tayang di Bioskopnya tanggal 12 . 12 . 12. Best date. Begitu selesai latihan Paskibra gue meluncur ke Twenty One, tetapi mengecawakan. tiket all times was SOLD OUT!!!
Gue pasrah. Niat nunggu sampe hari dimana film 5 cm sepi. Tapi Tuhan mengerti gue. Seorang senior sekaligus pelatih Paskibra gue beliin gue tiket nonton 5 cm, gue di ajakin jelas gue gak nolak! Sore, selepas latihan Paskibra selesai, masih pake rok Abu-Abu, masih pake atasan & jilbab 'bekas' latihan, masih pake spatu kets, belom mandi, muka kusut kecapean ( tapi harum dong ), langsung cussssss ke Twenty One. Yeah!! Akhirnya gue nonton 5 cm tepat tanggal 13 . 12 . 12. Yah, gak pernada sih, hari kedua, tapi gak papalah. Se enggaknya gue nonton. Seenggaknya gue ngeliat gimana cerita yang di angkat dari novel favorite gue di layar lebar. Dan seenggaknya gue bisa kembali mengingat penggalan si cover hitam. :')
"Manusia mendapatkan sesuatu dari manusia lain. 
Manusia melepaskan sesuatu dari manusia lain. 
Manusia menjadi manusia karna manusia lain. 
Atau mungkin ada juga manusia yang menjadi manusia kembali karna manusia lain."

- 5 cm -
"Jangan pernah menganggap kritik itu suatu proses kemunduran/serangan. 
Kalo lo di kritik 
buat cetak biru di pikiran lo kalo kritik itu adalah pengorbanan dari seseorang yang mungkin telah mengorbankan rasa gak enaknya sama kita, 
entah sebagai seorang teman atau rekan saja, 
semata-mata untuk apa? Hanya untuk membuat diri kita lebih baik. Itu aja."

- 5 cm -
"Jangan percaya sama hoki, 
apa yang kami raih bukan karena hoki, tapi kerja keras kamu selama ini yang telah kamu tanam dengan terus tekun dan pantang menyerah dalam menjalankannya."

- 5 cm -
"Kalo lo yakin sama sesuatu, lo taruh itu disini (kening), abis itu lo kerja keras, semampu lo.."

- 5 cm -
"..Taruh mipi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang mau kamu kejar. 
Kamu taruh 5centimeter dari keningmu, jangan menempel. 
Biarkan dia menggantung mengambang 5 centimeter di depan kening kamu, 
jadi dia gak akan pernah lepas dari mata kamu. 
Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, 
kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa apapun hambatannya, 
bilang sama diri kamu sendiri, 
kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu gak bisa menyerah. 
Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri." 

- 5 cm -
"..Sehabis itu yang kita butuh cuma 
kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya. 
Tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya. 
Mata yang akan menatap lebih banyak dari biasanya. 
Leher yang akan lebih sering melihat ke atas. 
Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja. 
Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya. 
Serta mulut yang akan selalu berdoa."

- 5 cm -
"Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung, mengambang di depan kening kamu."

- 5 cm -
"..Dan kamu akan selalu di kenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, 
bukan cuma seonggok daging yang punya nama. 
Kamu di kenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, 
bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, 
mengikuti arus dan kalah oleh keadaan. 
Tapi seseorang yang selalu percaya akan keajaiban mimpi, keajaiban cita-cita, 
dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasi dengan angka berapapun. 
Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi-mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu harus mempercayainya."

- 5 cm -

Happy Mothers Day, my Ordinary Mom :*

Ibu? Beliau bukan pahlawan untukku, tetapi LEBIH daripada itu...
Ibu? Beliau bukan hanya segalanya, tetapi LEBIH dari segala-galanya...
Ibu? Tak se-sabar Ayahku, tetapi beliau adalah PEMAAF yang paling hebat...
Ibu? Hah! Gak bakal ada deh manusia yang di beri Tuhan dalam kehidupan ini yang se-HEBAT dirinya, trust me! :''))

Seberapa dia sering marah, sering ngelarang ini-itu, sering berbeda pendapat, tapi karena dirinya inginkan yang terbaik untuk anaknya!
Kau tau? Ibu tak pernah sekalipun menyimpan dendam di hatinya. Seberapa sakit yang ia rasakan untuk menghadapi hidupnya yang keras!
Yang ada, dirinya selalu mendoakan anak-anak & keluarganya...

"Seorang Ibu mampu menjaga & mengayomi berapa banyak anaknya & seorang suaminya. Tetapi anak? Belum tentu mampu menjaga seorang Ibu" :''))

Thanks for being my ordinary Mom :'*
You're the reason why I never let my tears down and always show everyone that I'm strong. Because you're strong to face your hardest life :'')

Selalu seperti apa dirimu,
Perbedaan pendapat kita selama ini, membuatku belajar tentang hidup yang penuh konflik akibat perbedaan itu :'')

Seuntai kalimat untuk Ibu yang super HEBAT :
"Happy Mothers Day, your children love you so much. Don't leave us fast, we need you in every seconds" :'')

-Dear, My Super Mommy :*{}-
( 22 December 2012 )

December 04, 2012

"anak-anak nge-band di kelas, saya nenenk request lagunya Ungu-Laguku, karena kangen sama neno* :'(
lagu kesukaannya neno ini aaaa :'(
miss u nen, :'( ...."
-Chachaa, 16th yo. My JHS best friend-

December 03, 2012

sometimes, you don't have believe him too much. why? because when he tell lies and you over believe him, you'll fall deep and hurt you at the last!
Terkadang kita terlalu sibuk memaki mereka yang datang dalam kehidupan kita
dan menciptakan suasana panas yang berakhir pada emosi berlebih.
Tapi tanpa kita sadari, mereka itulah orang-orang yang di pinjam untuk membentuk
kedewasaan diri kita.
Jadi jangan terlalu membuang waktu untuk menyalahkannya
biarkan ia tetap di hadapanmu
berbuat sesuka hatinya.
Lalu?
Kita sikapi mereka dengan dewasa dan bijak.
Sesungguhnya mereka penolong yang kuat untuk membantumu dewasa :)
"...Dia nggak mau hubungannya pisah karena hal tertentu, tapi dia biangun harus bagaimana.
Tapi dia orangnya serius kok sa. Dia setia dan nggak mau kehilangan orang yang dia
sayangi...."

Said Mas Edwin Afandy :'
Someone ever told me :
"Don't believe him too much. Sometimes you must 
listen your heart.
Or you will fall too deep and hurt your heart"
Ilmu subuh ini :
Jangan terlalu bersahabat dengan matematika,
dia bisa membuatmu kehilangan ingatan tentang pelajaran yang lain.
Dan itu merugikanmu di bidang lain :|

HAHA - LOL =))
"Aku tak pernah meminta untuk di tangisi saat aku pergi. Aku tak meminta di beria kado terindah saat tanggal lahirku tiba. Aku tak meminta setiap orang untuk memandang ke arahku. Aku tak meminta di tuntun sampai ujung jalanku. Aku tak meminta untuk di mengerti dalam setiap kemauanku. Dan aku tak meminta untuk aku menjadi prioritas pada siapa saja.
Aku hanya ingin bebas, menentukan jalan sesuai dengan apa yang aku inginkan. Tanpa terbebani aku harus menjadi seperti yang mereka mau. Jujur, aku tak mampu. Aku memiliki jalan & cara sendiri untuk menjadi seperti yang aku mau. Dan aku yakin dengan caraku pun aku mampu membahagiakan & membuat mereka bangga"

it's me, @nsalsabiilah17, from my deepn' heart ...

Potret : Me

Kadang tuh ngeliat pengamen atau pengemis di setiap lampu merah iba banget. Pengen ngulurin tangan dan menyodorkan, setidaknya, selembar uang untuk mereka. Tetapi tiap niat itu muncul dan hendak gua jalani, ada aja yang ngelarang. Pasalnya, hal itu hanya hal bodoh yang akan membuat mereka semakin manja. Dan mereka bilang, ada cara lain untuk membantu orang-orang pinggiran itu :|

Potret : If ...

Jika suatu hari nanti, saat ku temukan jalanku yang baru, aku tak lagi kembali pada mereka. Itulah saatnya mereka mengerti bahwa aku cukup dewasa untuk menentukan sikapku selanjutnya. Karena, tak mungkin lagi aku berdiam di bawah kekangan mereka.
I'm not a child anymore ...