April 09, 2013

Waiting For.....


Pertemuan klasik yang akhirnya menyatukan 2 kisah berbeda.
aku dan kamu. menjadi kita.
dia, aku, kamu, menjadi bersama.
hubungan sahabat yang di dalamnya terselip kisah asmara.
mungkin, seringkali terselip tanya mengapa aku yang baru mengenalmu telah mampu berimu kepercayaan membawa hati ini?
jawabannya, kaulah yang membuat.
kelakuanmu, yang terdengar menungguku berbulan-bulan, keyakinan yang kau paparkan padaku, tingkahmu yang seolah merangkulku untuk kau jaga sepanjang malam...
itulah alasanku percayaimu.
sejujurnya, berat untukku melupakan kisah lama di belakangku yang baru berakhir sebelum akhirnya aku memulai kisah baru bersamamu. sangat berat. tetapi waktu mengajariku untuk mengizinkan sekeping hati ini kembali bahagia.
dan waktu terlalu adil, sembari ia mengajariku, saat itu pula ia mempertemukanku denganmu.
pelan, aku mulai merasakan sebuah kenyamanan berada dalam rengkuhmu. sedikit jarak yang tercipta dari bayang kita, seperti menggelisahkanku.
nyamanku padamu, membuatku egois. seperti ingin melarangmu melangkah jauh dariku, dan memaksamu untuk tetap di sebelahku. tetapi kali ini, dewasa yang mengajarkanku.
bahwa dua insan yang telah menyatu, harus belajar bersama untuk menyingkirkan ego.
tetapi, dengan segenap nyaman yang kau beri, aku seperti ingin menghentikan waktu. membiarkan agar lebih banyak saat untuk bersamamu.
aku percaya, aku nyaman dan .... aku mulai belajar tak melihat masa lalu. semua darimu.
tetapi entah apa yang di inginkan waktu pada kita.
klimaks ceritaku dan kamu, adalah kepergianmu yang tiba-tiba menghilang tanpa berucap apapun padaku. tak ada pamit, tak ada alasan, tak ada apapun yang kiranya mampu menenangkanku dan membuat pikiran negatif tidak menyinggahi benakku. tak ada, darimu.
seiring lamanya pergimu, diikuti spekulasi manusia-manusia yang memberitahuku banyak hal buruk tentangmu. banyak, terlalu banyak untuk ku ceritakan.
namun seiring spekulasi itu bermunculan, aku belajar dari dewasa; jika sayang, jika cinta, maka cukup menaruh percaya padanya.
ku lakukan itu. ku lakukan, sekalipun bertumpuk rasa penasaran yang menggelisahkanku tentang menghilangnya kamu dari hadapku.
sampai hari ini, masih kau tak muncul padaku, sebuah kalimatlah yang menguatkanku....
"dulu, kamu begitu sabar dan kuat menungguku. menunggu kepulanganku, menunggu hadirku lagi padamu. hingga akhirnya, kau berhasil mencuri kepercayaan besertah sebongkah hatiku untuk kau miliki. maka mungkin, sekarang giliranku. sekarang waktuku untuk menyajikan bukti padamu, bahwa aku yang ingin kan dirimu. aku yang akan selalu percayaimu. aku yang akan berdiri tegap menunggumu. tak peduli seberapa deras airmata menghujam, tak peduli spekulasi yang beredar. aku selalu padamu."
detik ini pun, aku berlindung dalam doa. doa yang terus ku haturkan agar waktu kembali mempertemukanku padamu. padamu, yang telah berhasil mengalihkan masa laluku menjadi tinggal masa lalu, dan akhirnya memandang masa depan....lihatlah :')

No comments:

Post a Comment